Info Hot

– Maunya Dedi, 40 (bukan nama sebenarnya), dia ingin “memuaskan” istri di ranjang. Namun dengan perangkat guli-guli (gotri) pada alat vital, membuat Ipda Nuning, 37 (bukan nama sebenarnya), justru geli dan kesakitan. Tak tahan dengan penderitaan, Polwan dari Poldasu ini memilih kabur dari suami, dan kemudian selingkuh dengan PIL-nya, Mayor Wawan, 40 (bukan nama sebenarnya).
Sejak 2001 Polri dipisahkan dari ABRI. Itu secara kedinasan dan kelembagaan. Tapi secara kekeluargaan, oknum-oknumnya justru ada yang menyatu dalam satu ranjang, setidaknya ini dilakukan oleh Polwan Ipda Nuning dengan TNI Mayor Wawan. Lantaran mereka bukan pasangan resmi, Dedi selaku suami Polwan itu mencak-mencak. Saat keduanya kelonan di hotel Garuda di Binjai, pasangan mesum tersebut digerebek.
Bahwa postur tubuh Polwan kebanyakan seksi padat berisi, itu sudah menjadi rahasia umum. Agaknya Dedi juga karena pertimbangan itu ketika memilih Aipda Nuning sebagai pendamping hidupnya. Dia memang sangat mencintai Polwan yang cantik dan seksi itu, sehingga dengan sendirinya Dedi tak mau kehilangan Nuning dengan alasan apapun dan sampai kapan pun. Pendek kata baik suka dan duka, Polwan itu harus selalu di sisinya.
Dedi sadar betul bahwa kebahagiaan istri bukan saja pada materil, tapi juga onderdil. Lalu dia pernah mendengar dari cerita teman-teman bahwa untuk memuaskan istri di ranjang bisa ditempuh dengan berbagai cara. Bukan saja dengan ajaran Kamasutra atau petunjuk dokter Naek L. Tobing, tapi bisa juga melalui perangkat-perangkat khusus. Ada yang dengan buntut kuda, ada pula dengan gotri yang dipasang secara khusus pada “hardware” milik suami. “Dengan cara ini, istrimu bakal seperti anak kecil minum bodrexin, minta lagi ayah, minta lagi ayah…..,” kata si teman.
Maka tanpa pikir panjang  suami warga Jalan Setiabudi Medan ini memasang gotri atau guli-guli bahasa Medannya, melalui sebuah operasi. Dan sejak tahun 2009 dia menggunakan perangkat itu, dan katanya sekarang merasa “ulang tahun” setiap hari seperti kata Rudi Salam. Tapi sesungguhnya, itu hanya kenikmatan sepihak. Sebab sesungguhnya, Nuning justru tersiksa dengan perangkat aneh-aneh tersebut. Tapi karena demi rasa bakti dan cintanya pada suami, dia menerima saja perlakuan sadis itu.
Sejak itu, Nuning justru menjadi sangat tersiksa setiap malayani suami. Merasa tak bahagia dengan kehidupan ranjangnya, Aipda Nuning joke mulai membuka cakrawala asmara pada Mayor Wawan kenalan lamanya. Dengan oknum TNI ini, dia merasa puas, meski senjata non organiknya standar saja. Dan mulai saat itu pula dia dijadikan WIL oleh okbum perwira TNI itu. Di sela-sela kesibukan kerja, keduanya berbagi asmara di bebagai tempat di mana suka.
Sekali waktu SMS mesra Mayor Wawan kepada Nuning, terbaca oleh Dedi. Dia mencoba klarifikasi, tapi sang istri tak mengaku. Bahkan klimaksnya, keduanya dipergoki selingkuh di Hotel Garuda, Binjai. Meski persoalan itu sudah diserahkan ke Poldasu, tapi ternyata tak ada tindakan nyata pada Nuning istrinya maupun oknum TNI tersebut. Mereka tetap berdinas seperti biasa, sehingga hal ini bikin Dedi sewot. Padahal maunya bapak dari 2 anak ini, Neneng dipecat dari kepolisian, dan dia joke akan memecatnya sebagai istri.
Dalam sebuah pemeriksaan, Aipda Nuning memang pernah mengakui bahwa perselingkuhan itu sebagai pelarian karena tersiksa menjalani kewajiban suami istri pada Dedi. Katanya, dengan guli-guli tersebut dia merasa kesakitan. “Sehabis melayani suami, saya kesakitan setiap kencing,” aku Nuning jujur.
Guli-guli yang hanya bikin geli, bukannya gulung koming. (JPNN/Gunarso TS)